Sekitar lima menit, aku melihat pemandangan awan dari jendela kecil. ”
Excuse me, sir… ” sebuah suara halus menyapaku dengan ramah.
Ternyata seorang pramugari muda berwajah manis sedang tersenyum padaku.
” Are you from upper deck? ” Aku mengangguk,
” Yeah… why? ” aku mengintip name tag di dadanya. Yuli Amelia… wah
nama indonesia nih ! ” I am just checking to see whether you need
anything, because you have been looking out for quiet a long time… ”
jawabnya dengan sopan. ”
Dari Indonesia ya kamu? ” todongku.
” Lho… iya ! Bapak dari Indo juga? ” tanya lagi. ” Uh kok Bapak sih…
belum juga tua, kok dipanggil Bapak… panggil nama aja… aku Joe… ”
” Oh… saya Amel… Bapak eh… kamu mau ke LA ya? ” kemudian kami ngobrol
ngalor ngidul selama tigapuluh menit. Ia sudah tinggal di luar negeri
selama lebih dari empat tahun. Aslinya dari Bandung. Umurnya baru 23.
Belum punya pacar katanya. Kami ngobrol sambil berdiri, lalu
tiba-tiba seorang pramugari lain menghampirinya dan sementara mereka
mengobrol, aku mengambil segelas wine yang disiapkan di galley (dapur)
mereka.
” Yah… aku ditinggal sendiri deh, hehe… ” katanya setelah temannya pergi.
” Lho, kenapa? ” ” Jam istirahat… tadi aku uda istirahat 3 jam… dan
habis ini giliran shift kedua istirahat. mestinya berdua-berdua, tapi
supervisorku katanya migraine jadi dia istirahat di first class.
Mungkin 2 jam lagi baru balik. Untung aja gak penuh… ”
” Oh… gitu… ya… gapapa deh… aku temani… aku bosen banget dari tadi di
atas… sebelahku oom gendut yg ngorok melulu lagi… ” Amel tertawa. Manis
sekali wajahnya kalau tertawa.
Dan aku mulai meneliti tubuhnya. Sekitar 165 cm, berat badannya mungkin 55 dan kulitnya putih sekali seperti orang Jepang. ”
Kamu beneran nih belum punya cowok?” tanyaku iseng. ” Lagi ga ada…
soalnya cowok terakhir membosankan banget. Dia ga fun dan old fashion… ”
Lalu ia mulai bercerita tentang mantannya yang masih menganut adat
kuno, yang ga suka clubbing, pesta, minum dan tentu saja seks.
Wajahnya memerah ketika ia bercerita. ” Maaf ya, aku kok jadi cerita
kayak gini… hihi… habis memang mantanku itu orangnya aneh. Atau mungkin
dia ga tertarik sama aku ya… mungkin aku terlalu jelek ya…
” katanya menerawang. ” Gak, kok… kamu cantik banget… dan… ” aku menatap matanya, ” seksi… bodi kamu seksi banget.
Dari tadi aku membayangkan bodi kamu di balik seragam itu… ” tambahku
dengan berani. Mungkin aku mulai mabuk karena dua gelas white wine. ”
Masa? Kamu boong ya… Joe… aku kan ga seksi.
Toketku aja cuma 34B, hmmm ga seksi sama sekali deh… ” Aku menatapnya dengan penuh napsu. 34B, boleh juga… ”
Kalau kamu kasi aku liat, aku mungkin bisa menilai apa bodi kamu
seksi beneran atau gak… ” tantangku. Amel tampak terkejut. Tapi ia lalu
melihat ke kiri ke kanan, sekeliling kami agak gelap karena semua
penumpang kelas bisnis nampaknya tengah terlelap. Ia tersenyum padaku ,”
Beneran nih? ”
” Sumpah… ” Lalu Amel memberi isyarat agar aku mengikutinya. Ia lalu
mulai berjalan ke arah toilet untuk orang handicapped, yang lebih luas
daripada toilet biasa. Ia menarikku masuk dan mengunci pintunya dari
luar.
Di dalam toilet ternyata lebih bising daripada di luar, mungkin
karena suara mesin. Aku langsung membuka seragam pramugarinya yang
bagian atas. Dan tampaklah dadanya yang indah menantang. Ia memakai bra
seksi tanpa busa berwarna hitam, putingnya tampak tegang dari balik bra
itu.
” Amel… kamu seksi banget… ” desisku sambil lebih mendekatinya, dan
langsung mencium bibirnya yang ranum berlipstick pink. Amel membalas
ciumanku dengan penuh gairah, dan aku mendorong tubuhnya ke dinding
toilet.
Tanganku membekap dadanya dan memainkan putingnya dari luar bra nya.
Amel mendesah pelan. Ia menciumku makin dalam. Aku lalu berusaha menarik
roknya sampai lepas, dan kini tampaklah tubuh ramping seksinya.
Tinggalah celana dalam dan bra berwarna hitam transparan serta sepatu hak tingginya. Ia tampak amat seksi.
” God, u re so sexy, baby… ” bisikku di telinganya. Cerita Dewasa –
Lalu tanganku langsung sibuk membuka kaitan bra nya, dan menciumi
lehernya yang indah.Amel mulai meraba bagian depan celana jeansku, dan
tampak senang menyentuh bagian itu sudah tegang.
Setelah branya lepas, aku langsung menciumi seluruh payudaranya. Kujilati putingnya yang mengeras dan ia melenguh nikmat.
Aku ingat, pacarku paling suka kalau aku berlama-lama di putingnya.
Tapi kali ini tidak ada waktu, karena siapa saja bisa mengetuk pintu
toilet, dan itu membuatku bergairah. Amel mulai berusaha membuka ikat
pinggangku, dan kemudian melorotkan celanaku sampai ke lantai. Ia
menyentuh kontolku yang keras dari balik boxer kainku, dan mengusap biji
pelirku.
Kunaikan tubuh Amel ke westafel dan kubuka celana dalamnya. Kuciumi
perutnya dan kubuka pahanya. Bulu kemaluannya rapi sekali. Mungkin ia
suka bikini waxing seperti cewek-cewek di luar pada umumnya.
Kujilati memeknya dengan nikmat, sudah sangat basah sekali. ia
mengelinjang dan kulihat dari cermin, ia meraba putingnya sendiri, dan
memilin-milinnya dengan kuat. Mungkin memang benar dia terlalu hyper,
makanya mantannya bosan.
Kumasukan dua jari tanganku ke dalam memeknya, dan ia menjerit
tertahan. Ia tersenyum padaku, tampak sangat menyukai apa yg kulakukan.
Jari telunjuk dan tengahku menyolok-nyolok ke dalam liangnya, dan
jempolku meraba-raba kasar klitorisnya. Ia makin membuka pahanya,
membiarkan aku melakukan dengan leluasa.
Semakin aku cepat menggosok klitorisnya, semakin keras desahannya.
Sampai-sampai aku khawatir akan ada orang yg mendengar dari luar. Lalu
tiba-tiba ia meraih kepalaku, dan seperti menyuruhku menjilati memeknya.
” Ahhh… ahhh… I’m gonna come… Arghhhh… uhhh… yes… yes… baby… ” ia
mendesah-desah girang ketika lidahku menekan klitorisnya kuat2. Dan
jari-jariku makin mengocok memeknya. Semenit kemudian, Amel benar-benar
orgasme, dan membuat mulutku basah kuyub dengan cairannya.
Ia tersenyum lalu mengambil jari2ku yang basah dan menjilatinya
sendiri dengan nikmat. Ia lalu mendorongku duduk di atas toilet yg
tertutup, dan mencopot boxerku dengan cepat. Ia duduk bersimpuh dan
mengulum kontolku yang belum tegak benar.
Jari-jarinya dengan lihay mengusap-ngusap bijiku dan sesekali
menjilatnya. Baru sebentar saja, aku merasa akan keluar. Jilatan dan
isapannya sangat kuat, memberikan sensasi aneh antara ngilu dan nikmat.
Amel melepaskan pagutannya, dan langsung duduk di atas pangkuanku.
Ia bergerak- gerak sendiri mengocok kontolku dengan penuh gairah.
Dadanya naik turun dengan cepat, dan sesekali kucubit putingnya dengan
keras. Ia tampak sangat menyukai sedikit kekerasan. Maka dari itu, aku
memutuskan untuk berdiri dan mengangkat tubuhnya sehingga sekarang
posisiku berdiri, dengan kakinya melingkar di pinggangku.
Kupegang pantatnya yang berisi dan mulai kukocok dengan kasar. Amel
tampak sangat menyukainya. Ia mendesah-desah tertahan dan mendorong
kepalaku ke dadanya. Karena gemas, kugigit dengan agak keras putingnya.
Ia melenguh ,” Oh… gitu Joe… gigit seperti itu… I feel sexy… ”
Kugigit dengan lebih keras puting kirinya, dan kurasakan asin sedikit di
lidahku.
Tapi tampaknya Amel makin terangsang. kontolku terus memompa memeknya
dengan cepat, dan kurasakan memeknya semakin menyempit… ” gila… memek
lo kok menyempit gini, sih Amel… Oh… gila… ” Ia tersenyum senang.
Mungkin ia suka latian body language, soalnya dulu mantanku yang guru
BL, bisa mengatur memeknya jadi sempit jadi gini, dengan latihan rutin.
kontolku keluar masuk memeknya dengan lebih cepat, dan tiba-tiba mata
Amel merem melek, dan ia semakin menggila, lenguhan dan desahannya
semakin kencang hingga aku harus menutup mulutnya dengan sebelah
tangannku.
” Ah joe… You’re so… soo… Ohh… i am gonna come… i m gonna come…
again… Arghhh… Ohhhhh uhhhhhh… ” Amel orgasme untuk kedua kalinya dan
terkulai ke bahuku. Karena aku masih belum keluar, aku mencabut kontolku
dari memeknya yang banjir cairannya, dan membalikan tubuhnya menghadap
westafel.
Biasa kalau habis minum staminaku memang suka lebih gila. Amel tampak
mengerti maksudku, ia menunggingkan pantatnya, dan langsung kutusuk
kontolku ke memeknya dari belakang. Ia mengeram senang, dan aku bisa
melihat seluruh tubuhnya dari cermin di depan kami.
Ia tampak terangsang, seksi dan acak-acakan. Make upnya luntur karena keringat, tapi tubuh seksinya tampak sangat indah.
Aku mulai memompa memeknya dengan pelan, lalu makin cepat, dan tangan
kiriku meraih puting payudaranya, dan memilinnya dengan kasar,
sementara tangan kananku sesekali menepuk keras pantatnya.
” yeah… I am your bitch… fu*k me real hard… please… ” Cerita Panas –
Buset… ga nyangka penampilan manisnya ternyata hanya di luar. Aslinya
dia kasar dan gila seks, kaya bule di bokep aja, pikirku makin
terangsang. kontolku makin cepat menusuk2 memeknya yang semakin lama
semakin terasa licin.
Tanganku berpindah-pindah, kadang mengusap-ngusap klitorisnya dengan
cepat. Badan Amel naik turun sesuai irama kocokanku, dan aku semakin
horny melihatnya menggumamkan kata-kata kasar. kontolku semakin tegang
dan terus menghantam memeknya dari belakang.
Ia mau orgasme lagi, rupanya, karena wajahnya menegang dan ia mengarahkan tanganku mengusap klitorisnya dengan lebih cepat.
” Ah… baby… yeah… oh yeah… ” kontolku terasa makin becek oleh cairan
memeknya. “Amel… aku juga mau keluar nih… ” ” oh tahan dulu… kasih aku…
kontolmu… tahan!!!!” Amel langsung membalikan tubuhnya, dan mencaplok
kontolku dengan rakus.
Ia mengulumnya naik turun dengan cepat seperti permen, dan dalam itungan detik, menyemprotlah cairan maniku ke dalam mulutnya.
” ArGGGhhhh!! Oh yes !! ” erangku tertahan. Amel menyedot kontolku
dengan nikmat, menyisakan sedikit rasa ngilu pada ujung kontolku, tapi
ia tidak peduli, tangan kirinya menekan pelirku dan kanannya mengocok
kontolku dengan gerakan makin pelan.
Kakiku lemas dan aku terduduk di kursi toilet yg tertutup. Amel
berlutut dan menjilati seluruh kontolku dengan rakus. ” Kamu takut gak,
kalau aku bilang, aku suka banget sama sperma cowok ?” bisiknya dengan
suara manis sekali.
Di sela-sela engahanku, aku menggeleng penuh kenikmatan. Gila kali
mantannya, ga mau sama cewek hot begini… !! Setelah Amel menjilat bersih
kontolku, ia memakaikan celana jeansku, lalu memakai seragamnya
sendiri.
Ia membuka kompartemen di belakangnya, dan mengeluarkan sisir dan
makeupnya dari sana. Dalam waktu 5 menit, ia sudah tampak seperti
pramugari manis yang tadi pertama kulihat, bukan wanita gila seks
seperti barusan.
Ia memberi isyarat agar aku tidak bersuara, lalu perlahan-lahan
membuka pintu toilet. Setelah yakin aman, ia keluar dan aku mengikutinya
dari belakang.
” Baiklah, Pak Joe… saya harus siap-siap untuk meal service
berikutnya, mungkin Bapak mau istirahat sejenak? ” godanya dengan nada
seksi. Aku tersenyum dan mengangguk setuju. Sebelum aku ke upper deck,
kucubit pantatnya dan ia memberiku ciuman yang sangat panas.
Habis flight itu, ia memberiku nomer telpon hotelnya di LA, dan kami
ngeseks gila-gilaan tiap hari. Ternyata Amel sangat hyper sex dan bisa
orgasme sampai sembilan kali seharinya. Sedangkan aku hanya mampu bucat 2
kali sehari.
Dalam flight kembali ke LA, aku mengupgrade kursiku ke first class ,
karena ia bertugas di first class. Dan sekali lagi kami have sex di
toilet, dan kali ini hampir ketauan teman kerjanya.
Kami masih sering ketemu sampai hari ini. Kalau aku ke kota dimana dia
tinggal. Pacarku? Masih jalan juga lah… jadi punya dua cewek, deh…
0 komentar:
Posting Komentar