Anjrit , pacar lo bener2 Toge Pasar dech..hahaha”, hampir semua
teman2 Edi bilang seperti itu. Ya Lusi memang memeliki dada dan pantat
yang bisa dikatakan montok.
Cerita Panas Mesum Dengan Penjaga Villa – Tidak heran Banyak teman
Edi yang berpendapat seperti itu. Setiap hari tertentu mereka sering
menginap disebuah villa (atau lebih tepatnya losmen karena bentuknya yg
seperti kamar2 kontrakan) favorit mereka didaerah wisata S*********
dibilangan kota Batu.
Tanpa sadar setiap mereka menginap di villa itu ada sepasang mata
yang selalu mengawasi mereka terutama Lusi. Sebut saja Sigit (45) suami
dari Tarni (37) perawat villa yang biasa mengantarkan handuk bersih dan
sabun setiap ada tamu yang datang.
Sigit berkerja sebagai penjaga gerbang divilla itu. Dan Sigit sangat
hafal hari dan jam berapa Edi dan Lusi datang. Sore itu Tarni sudah
berkemas2 karena ada keluarganya yang sakit di Surabaya. Namun karena
ada tamu datang dia ingin menyiapkan keperluan tamunya dulu.
Disinilah niat jahat Sigit muncul, Karena sebenarnya Sigit sudah lama
terpesona dengan kemolekan tubuh Lusi. Ketika Tarni hendak mengantarkan
keperluan tamunnya dengan sigap Sigit menghentikannya “Bu’e berangkat
saja…nanti kemaleman dijalan, biar saya saja yang mengantarkan keperluan
tamu”, ujar Sigit.
“Baiklah pa’e..titip rumah sama villa ya..bu’e sama Tole (anak
laki2nya) paling cuma pergi 2hari”, dan tidak lama setelah itu Tarni
pulang kerumah yang memang berada dibelakang villa untuk kemudian pergi.
Sigit pun tersenyum lebar mendengar ucapan Tarni.
Sementara itu didalam kamar Edi sedang memeriksa kado yang memang
sudah dibawanya. Hari itu Lusi memang sedang berulang tahun dan Edi
bermaksud ingin memberikan kejutan kepada Lusi.
” Yank aku punya kado special niy buat kamu ” sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada Lusi.
” Apa itu Yank…? ” Tanya Lusi sambil tersenyum. ” Wah tapi ada saratnya nih “. Jawab Edi.
” Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech” ujar Lusi. ” Mata
kamu harus ditutup dulu dan jgn dibuka sampai aku yang bukain “. ”
OKe..!!
“jawab Lusi bersemangat.
Setelah menutup rapat mata Lusi , Edi berniat memasangkan cincin ketika Lusi sedang bugil,
dan mereka dikelilingi lilin2 ketika bercinta. Ketika sedang asik
dengan lili2nnya Edi terkejut mendengar suara pintu kamar mereka
diketuk. ” Sebentar ya yank itu paling Bu Tarni nganterin anduk sama
sabun ” ujar Edi. Mendengar ucapan Edi, Lusi hanya menganggukan
kepalanya.
Sempet kaget juga pas membuka pintu yang mengantarkan bukannya Bu
Tarni tapi malah Pak Sigit. “Loh kok malah Bapak yang nganterin ??”,
tanya Edi bingung. “iya mas istri baru saja menjenguk sodaranya yang
sakit diSurabaya, karena takut kemalaman makanya biar saya saja yang
mengantarkan”, jawab Sigit ramah.
Ketika sedang memberikan handuknya, tiba2 saja Sigit langsung
mendekap tubuh Edi yang memang lebih kecil dari belakang. Lalu leher
bagian belakang Edi dipukul dan seketika itu pula Edi pingsan.
Sebenarnya letak villa itu jauh dari keramaian dan sedikit terpencil,
namun agar tidak menggangu aksi busuknya Sigit mengikat tangan dan kaki
Edi juga tidak lupa menyumpal mulut Edi dengan kertas dan diplester.
Setelah merasa cukup aman Sigit mengunci pintu dan mendudukan Edi
disebuah kursi yang dihadapkan kespring bed. Ketika melihat Lusi yang
duduk diranjang dngn mata tertutup Sigit tampak senang ” Wah gak perlu
susah payah ngentot nih anak, pasti dia pikir saya pacarnya ” ucap Sigit
dalam hati.
” Yank kok lama sih surprisenya?? ” tanya Lusi semakin. ” Apa Surprise ?”. Senyum Sigit semakin mengembang.
Sigit Cuma diam dan dia langsung menghampiri Lusi lalu coba membuka
resleting jaketnya. Sigit sangat terkejut setelah menanggalkan jaket
Lusi, Karena ternyata dia langsung bisa melihat dua bukit kembar sebesar
jeruk bali hanya ditutupi bra sedikit trasnparan bewarna merah.
Sigit membantu Lusi berdiri, karena yakin itu Edi Lusi mulai membuka
bra dan jeans ketatnya. Sigit pun semakin melenelan ludah dalam2 dan
setengah tak percaya apa yang sedang dilihatnya. “mimpi apa aku
semalem?” pikir Sigit.
Lusi coba meranggkul dan mencium Sigit karena dia pikir itu Edi. Tapi
buru2 Sigit menahan bibir mungil Lusi “ssssssssttttttt,,,,,,”. Lusi pun
terdiam. Sigit menuntun Lusi berbaring diranjang dan mengikat kedua
pergelangan tangannya diujung ranjang.
Lusi terlihat pasrah sambil berucap, “aduuh yank kok pake diiket2
segala sih, langsung kesurprisenya aja dong aku dah gak tahan nih…”.
Mendengar suara Lusi yang manja Sigit langsung memulai menjilati kaki
Lusi yang sengaja tak diikatnya, “ sssshhh geli yank “ Lusi mendesah
merasakan ada lidah yg mengjilati seluruh kakinya.
Desahan Lusi semakin menjadi ketika lidah Sigit mulai mengarah kepaha
dan selangkangan. Lidah Sigit sempat terhenti didepan memek yang masih
terbungkus G-string. Sigit sedikit menggeser dan mulai memainkan
lidahnya dibibir vagina Lusi.
Sesekali lidahnya dimasukan dalam2 ke memek yang memang jauh lebih
wangi dibandingkan milik istrinya. Lusi sedikit kaget ketika jari yang
lebih besar mulai dimasukkan kedalam lobang nikmatnya. Tapi Lusi hanya
bisa menikmati perlakuan “terus yank..lebih dalam lagi”.
Ujarnya semakin lirih karena birahinya mulai memuncak. Hampir 10
menit Sigit menjilat klirotis dan mengocok memek Lusi ketika tiba2
seluruh badan Lusi menegang dan menyemburkan cairan kewajah Sigit.
Tubuh Lusi masih lemas karena orgasme pertamanya ketika Sigit bangun dan membuka seluruh pakainnya.
Tamparan keras menyadarkan Edi . “ Hey bodoh jgn pingsan aja, kamu
harus liat pacar kamu bakal ketagihan ngerasain rudal saya yang besar
ini…hahaha”. kalimat itu yang dibisikan Sigit ketelinga Edi. “
Hhmmmmppphhhh”.
Cuma itu yang bisa Edi ucapkan. Edi sempat terpaku ketika melihat
ukuran kontol Sigit yg 3x lebih besar dibanding miliknya. Tampak pas
dengan badan kekar dan hitamnya. Tapi Edi hanya bisa
menggoyang-goyangkan kursi sambil mengeluarkan suara2 aneh dari mulutnya
yang terhalang plester.
Tampak wajah penuh penolakan melihat sebentar lagi wanita yang sangat
dikasihinya akan digenjot oleh pria lain yang memiliki konti 3x lipat
lebih besar dari miliknya. Edi hanya bisa pasrah menyaksikan peristiwa
itu.
Edi hanya bisa melihat dari samping ranjang dengan tangan dan kaki
terikat serta mulut yang disumpal ketika Sigit mulai menaiki ranjang
melepas penutup terakhir di tubuh Lusi. Sigit melirik sambil tersenyum
kearah Edi ketika rudal miliknya digesek-gesekkan kevagina Lusi yang
memang baru dicukur.
“ Ssssshhh Yank ayo dimasukin aku udah gatel banget nih “. Desah
Lusi. Sigit yang memang sudah sangat bernafsu mulai mencoba memasukan
kontolnya perlahan, baru topi bajanya yang masuk bibir vagina &
klirotis Lusi sudah ikut tertarik kedalam .
4 sampai 5 kali dorongan barulah seluruh kontol Sigit menghilang
ditelan memek sempit Lusi.” aaaaaacchh “, erangan panjang dari mulut
Lusi.
Dia sangat bingung kenapa konti Edi bisa jadi sangat besar , “apa ini surprise dari Edi…? “ pikir Lusi.
Yang jelas ada sensasi yg jauh lebih nikmat dirasakan Lusi ketika
kontol yang jauh lebih besar menyundul mulut rahimnya seakan2 tidak ada
tempat lagi dilobang vaginanya.
“ Kok bisa lobang sesempit itu dimasukin konti sebesar itu???”, pikir
Edi. Sigit yg memang jauh lebih pengalaman coba memainkan birahi Lusi.
Sambil memejamkan mata dia hanya mendiamkan kontol besarnya dilobang
Lusi.
Dan saat merasa Lusi sudah mulai bisa menerima barulah Sigit memaju
mundurkan pantatnya pelan2. “aaachh sssshh”,hanya suara itu yang bisa
Lusi ucapkan.
Sigit pun makin bersemangat mendengarkan desahan2 Lusi. Melihat
adegan ini tanpa sadar Batang Edi menegang. Karena belum pernah Edi
melihat Lusi digenjot pria lain didepan matanya.
Hampir 20 menit tubuh putih mulus Lusi digarap Sigit. Lusi tampak
lemas karena selama ditunggangi Sigit sempet 2x Lusi orgasme. Edi sampai
terheran2 karena biasanya Lusi jarang bisa orgasme. Apalagi sering kali
Edi sudah keburu keluar ketika Lusi baru mau sampai.
Mengetahui Lusi melemah Sigit menghentikan gerakannya. Ada rasa lega
tapi juga kehilangan dirasakan Lusi ketika kontol Sigit dicabut dari
lobangnya. Memahami kelelahan Lusi , kedua puting mungil Lusi dihisap
dalam2 oleh Sigit.
Lidah Sigit perpetualang keseluruh dada dan leher Lusi. Sambil
sesekali Sigit memasukan kepala kontolnya ke lobang Lusi. Terlihat bekas
merah bekas cupangan Sigit didaerah dada dan leher Lusi. Menerima
serangan ini birahi Lusi kembali naik .
“Yank masukin lagi ya” , ucapan terakhir Lusi karena ketika Sigit
kembali menggenjot memek sempit Lusi hanya rintihan dan erangan yang
keluar dari bibir Lusi. 5 menit berselah Sigit masih terlalu perkasa
sampai akhirnya terpikir oleh Sigit untuk membuka penutup mata Lusi agar
dia tau bahwa yang sebenanya sedang menungganginya bukan pacarnya
melainkan Lelaki biadab bernama Sigit.
Sambil menghisap puting Lusi , Sigit coba membuka kain yang digunakan
untuk menutup matanya. “Paaachh ooch jaanggannh’’, Lusi tak percaya apa
yg sedang terjadi. Dihadapannya ada Bapak2 tua yg sedang mengerjainya.
“ampuuunnhh paaacckh , suudaaahh “, pinta Lusi memelas. Saat matanya
menatap Edi tak berdaya ada rasa sedih tapi rasa itu berubah menjadi
nikmat saat kontol Sigit terus menghujam vagina yang selama ini hanya
diberikan kepada Edi.
Lusi juga kagum merasakan keperkasaan Sigit karena sudah hampir 1 jam
Lusi digarap Sigit belum ada tanda2 Sigit mau mengeluarkan spermanya
malahan Lusi terus mengalami orgasme beruntun. “
ssssshhhh aaaccch suuudaaah paaakkhh “, sesekali ucapan itu keluar
saat serangan rudal raksasa milik Sigit terus menerus diterimanya.
Sebenarnya Lusi juga menikmati pergumulan itu hanya saja di selalu
memalingkan wajahnya dari hadapan Edi yang dari tadi memperhatikan
mereka. Lusi masih menjaga perasaan Edi.
Lagi2 Lusi hampir mencapai puncak begitupun Sigit, mengetahui hal itu
Sigit mempercepat gerakannya, tak hanya itu Sigit juga membuka ikatan
tangan Lusi. “aakkuu keeeluuarrh paakhh” , Teriak Lusi. “ Iyaaa
Saayaangg akkuu juuggaa..aaachhhh “.
Dan yang membuat Edi sangat tercengang melihat kejadian itu , dimana
tangan Lusi yang sudah tidak terikat menekan erat2 pantat Pak Sigit
seakan tau mau melepasnya ketika cairan hangat menyembur dari memek
sempitnya.
Disaat yang sama Sigit menumpahkan begitu banyak sperma di liang
vagina Lusi, hal yang belum pernah dilakukan Edi sebelumnya karna takut
Lusi hamil. Tapi memang birahi Lusi yang sudah tidak terkontrol lagi
Lusi sudah tidak peduli akan hal itu.
Edi berpikir Lusi juga menikmati perlakuan Sigit terhadapnya. Dan
yang lebih membuat Edi cemburu sekaligus marah ketika sadar atau tidak
Lusi melumat Sigit dengan penuh mesra dan tanpa paksaan layaknya suami
istri yang kelelahan setelah habis2an bertarung diranjang.
Setelah rudal Sigit mulai mengecil barulah dia menariknya dan bangun.
Lusi tampak sangat kelelahan . “ Nak cantik sekarang ayo kita mandi dan
jangan melawan kalau masih mau selamat “ ujar Sigit dengan nada
mengancam. Lusi sempat melihat Edi dan bilang “ sorry honey “.
Edi pun hanya pasrah melihat Lusi digiring kekamar mandi yang ada
sudut kamar. Dan Edi hanya bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi
disana.
Akal bulus Sigit tidak berhenti sampai disitu sesampainya dikamar
mandi Sigit teringat ucapan Lusi tentang Surprise akhirnya dia coba
menghasut Lusi.
“ maaf ya cantik, saya sebenernya tidak mau melakukan hal ini ke wanita baik2 seperti kamu”.
Ujar Sigit coba mempengaruhi Lusi. “ Tapi sebenarnya semua ini
rencana pacar kamu itu. Dia meminta saya menjalankan kemauannya untuk
membuat kejutan kepadamu”.
“Pacarmu bilang dia pengen ngeliat kamu dientot lelaki lain”.
Sigit memperjelas lagi. “ Apaaa…!! Jadi ini scenarionya Edi. Sial
betul dia, memang aku cewe apaan..” Lusi naik darah mulai terhasut
kebohongan Sigit. “ Baiklah klo itu mau nya, dia akan melihat semuanya.”
Ucap Lusi lagi.
Lusi yang emosi karena tipuan Sigit berubah menjadi binal. Dia
membuka pintu kamar mandi dan menarik Sigit disudut kamar mandi. Dari
arah itu Edi dapat melihat dengan sangat jelas Lusi dan Sigit saling
bertukar lidah sambil berpelukan mesra.
Edi pun semakin binggung melihat perubahan sikap Lusi itu. Lusi yang
tadinya pendiam dan sempat iba melihat Edi berubah menjadi binal dengan
tatapan matanya seakan ingin menunjukan sesuatu kepada Edi.
“ aaachhh enakkhh sayaaanghh “ ringis Sigit keenakan ketika lidah
Lusi mulai menjalar keleher dan menghisap puting hitam Sigit. Tidak
berhenti sampai kesitu jilatan Lusi mulai turun keselangkangan Sigit.
Kontol besar itu mulai dihisap Lusi, walau terlihat agak kesulitan tapi
batang Sigit bisa dihisapnya dalam2 sambil sesekali jilatannya diarah
kan ke buah pelir Sigit dengan lihai.
Sigit menarik Lusi berdiri dan membalik tubuh sexy Lusi menghadap ke
pintu. Sigit jongkok dan mulai menghisap rakus kemaluan Lusi.
“ Yaa sayaanggh isaaaph teerrruuuzz sshhhh”, racau Lusi mulai bangkit
lagi birahinya. Sigit mulai kesetanan dia berdiri dan mulai memasukan
batangnya kevagina Lusi. “ sssshhh ooohhh” Desah Lusi saat seluruh
batang Sigit dimasukkan.
Sigit mulai menggenjot sambil tangannya meraba dan memutar2 kedua
puting Lusi dari belakang. “plok plok plok plok” terdengar suara dua
kelamin yang beradu.
“kontol muuu enaaak sayaangg…teruuuzz entooot akuu…”.
Sigit tidak bisa menjawab karena tiba2 Lusi menengok kebelakang dan
langsung menyambar bibir Sigit. Lusi yang birahinya sudah tak beraturan
menahan gerakan Sigit dan melepaskan kemaluaannya, kemudian menyuruh
Sigit duduk diclosed dan menaiki batang perkasa Sigit. Bak penunggang
Rodeo Lusi bergoyang sangat liar.
15 menit berselang Sigit mencoba berdiri sambil menggendong Lusi
dengan k*****l yang masih menancap. Dan tanpa aba2 Sigit menutup pintu
kamar mandi untuk kemudian kembali mengerjai Lusi sepuas hatinya.
Edi penasaran akan apa yang terjadi didalam sana. Hanya jeritan
kenikmatan Lusi dan Sigit yang bisa didengar Edi. Selama 40 menit
didalam sana Edi sempat mendengar beberapa kali Lusi berteriak histeris
menandakan lagi Lusi mendapat orgasme beruntun dan terakhir Sigit
melenguh panjang.
Edi baru bisa bernafas lega ketika jeritan2 tadi menghilang dan hanya
terdengar suara kucuran shower menandakan 2 insan didalamnya sedang
mandi bersama layaknya kekasih yang sedang kasmaran.
Sigit dan Lusi sudah berlilitkan handuk sekeluarnya dari sana. Lusi
menggandeng tangan Sigit dan bilang “ sayang abis ini kita makan dulu
yuk, aku laper nih…” ajak Lusi manja. Sigit menganggukan kepalanya
sambil tersenyum.
Kemudian mereka berpakaian , Lusi sama sekali tidak melirik kearah
Edi seakan-akan hanya ada Lusi dan Sigit diruangan itu. Akhirnnya Edi
hanya bisa mendengar pintu ditutup dan suara motor yang mulai menjauh
meninggalkannya sendiri. Udara kota Batu yang dingin membuat Edi
tertidur.
2 jam berselang Edi masih tertidur diposisinya semula. Sampai
akhirnya Edi terbangun dan melihat Sigit berjongkok membelakanginya
sambil bibirnya menjelajahi seluruh kemaluan Lusi yang duduk dipinggir
ranjang sambil tangannya menjambak rambut Sigit. Menyadari korbannya
terbangun Sigit menghentikan aktifitasnya.
“ Sayang aku mau liat dong , seberapa kuat laki2 sialan ini “. Lusi
tersenyum seolah tau kemaun Sigit dengan sigap Lusi pun membuka celana
Edi dan langsung memasukan batang Edi yang memang sudah berdiri melihat
adegan Lusi dan Sigit barusan.
Tanpa komando Lusi mulai bergoyang dipangkuan Edi. Lusi merasakan hambar karena batang Edi memang tidak seperkasa milik Sigit.
15 detik bertahan akhirnya Edi mengeluarkan spermanya. Lusi semakin
mempercepatnya kocokannya tapi tersadar karena kontol Edi tiba2 menciut
dan keluar sendiri dari lobang Lusi. Sambil berdiri Lusi membersihkan
vaginanya dengan handuk.
“ Ach bikin kotornya aja nih..!!! emang dasar cowo loyo…!!!”, Lusi
marah2. Sambil tersenyum puas Sigit mengampiri Edi , “Hey tolol Cuma
segitu kemampuanmu ?”. bentak Sigit
“ Sekarang kamu liat bagaimana seharusnya memperlakukan wanita secantik ini” ucapnya terhadap Edi.
Merasa tersanjung Lusi pun memeluk mesra tubuh kekar Sigit seraya berucap,
“ Ach sayang kamu bisa aja, ayo kita mulai lagi…aku dah gak tahan
disodok punyamu yang perkasa ini, gak kaya punya cowo sialan itu…LOYO
…!!!sambil menggengam batang Sigit. Edi Cuma semakin lemas dan pasrah
mendengar ucapan Lusi tadi.
Sepanjang malam itu Lusi dan Sigit menumpahkan birahinya diatas
ranjang tentunya dihadapan Edi. Semua posisi dicoba oleh Sigit . Entah
berapa kali Sigit sudah memuncratkan spermanya divagina sempit itu.
Sedangkan Edi juga berulang kali mendengar jeritan histeris dari Lusi
saat mendapatkan orgamse. Barulah sekitar pukul 3 pagi Lusi tertidur
dipelukan Sigit.
Edi dapat melihat Sigit dan Lusi yang tidak berbusana ketika tertidur
sambil berpelukan mesra layaknya suami istri yang kelelahan setelah
bertarung habis-habisan diranjang.
Edi hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu dan akhirnya Edi pun tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa
0 komentar:
Posting Komentar